Jumat, 10 Februari 2012

Ideologi-idelogi Feminis


Sebenarnya paham feminisme adalah sebuah paham yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak perempuan dengan pria. Paham ini bukan ideologi dari Barat karena Barat pun pada masa lalu menentang feminisme. Ketika terjadi Revolusi Prancis terjadilah pendeklarasian Hak-Hak Asasi Manusia, tapi perempuan tidak termasuk di dalamnya karena dalam pandangan mereka perempuan tidaklah dipandang sebagai manusia utuh. Ketika itu, perempuan, baik dari kalangan atas, menengah ataupun bawah,  tidak memiliki hak-hak seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, berpolitik, hak atas milik dan pekerjaan. Oleh karena itulah, kedudukan perempuan tidaklah sama dengan laki-laki dihadapan hukum. Deklarasikan Hak-hak Asasi Perempuan baru dibuat pada tahun 1791.
Ideologi feminisme bukanlah ideologi yang berasal dari Barat melainkan berasal dari kemanusian. Ideologi yang hendak mendudukkan perempuan sebagai seorang manusia yang utuh yang setara hak-haknya dengan kaum pria. Ada beberapa aliran dari kaum feminis yang berkembang sampai saat ini:
Feminis Liberal
Feminisme Liberal ialah pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual. Akar ketertindasan dan keterbelakngan pada perempuan ialah karena disebabkan oleh kesalahan perempuan itu sendiri.  Perempuan harus mempersiapkan diri agar mereka bisa bersaing di dunia dalam kerangka “persaingan bebas” dan punya kedudukan setara dengan lelaki. Feminis Liberal memilki pandangan mengenai negara sebagai penguasa yang tidak memihak antara kepentingan kelompok yang berbeda yang berasal  dari teori pluralisme negara.
Feminis Radikal
Aliran ini muncul sebagai tanggapan atas kultur seksisme atau dominasi sosial berdasar jenis kelamin di Barat pada tahun 1960-an,  utamanya melawan kekerasan seksual dan industri pornografi.
Feminis Post Modern
Aliran ini menganut ide yang anti absolut dan anti otoritas, berpendapat bahwa gender tidak bermakna identitas atau struktur sosial.
Feminis Anarkis
Feminisme Anarkisme lebih bersifat sebagai suatu paham politik yang mencita-citakan masyarakat sosialis dan menganggap negara  dan sistem patriaki-dominasi lelaki adalah sumber permasalahan yang sesegera mungkin harus dihancurkan.
Feminis Marxis
Aliran ini memandang masalah perempuan dalam kerangka kritik kapitalisme. Asumsinya sumber penindasan perempuan berasal dari eksploitasi kelas dan cara produksi. Kaum ini menganggap bahwa negara bersifat kapitalis yaitu bahwa negara bukan hanya sekadar institusi tetapi juga perwujudan dari interaksi atau hubungan sosial. Kaum Marxis berpendapat bahwa negara memiliki kemampuan untuk memelihara kesejahteraan, namun disisi lain, negara bersifat kapitalisme yang menggunakan sistem perbudakan kaum wanita sebagai pekerja.
Feminis Sosialis
Sebuah paham yang berpendapat “Tak Ada Sosialisme tanpa Pembebasan Perempuan. Tak Ada Pembebasan Perempuan tanpa Sosialisme”.  Feminisme sosialis berjuang untuk menghapuskan sistem kepemilikan. Lembaga perkawinan yang melegalisir pemilikan pria atas harta dan pemilikan  suami atas istri dihapuskan seperti ide Marx yang menginginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa pembedaan gender.  Feminisme sosialis menggunakan analisis kelas dan gender untuk memahami penindasan perempuan.
Feminis Postkolonial
Perempuan yang hidup di Negara dunia ketiga menanggung beban penindasan lebih berat karena selain mengalami  pendindasan berbasis gender, mereka juga mengalami penindasan antar bangsa, suku, ras, dan agama. Fokus utama feminisme poskolonial pada intinya menggugat penjajahan, baik fisik, pengetahuan, nilai-nilai,  cara pandang, maupun mentalitas masyarakat. Dilihat dari keragaman istilah setiap aliran, pada dasarnya tujuan utama dibuatnya paham feminism utamanya yaitu tidak menggerakkan kaum perempuan supaya bekerja tapi menggerakkan pekerja perempuan supaya sadar dan memperjuangkan hak-hak mereka.
feminisme adalah, artikel feminisme, Ideologi feminisme, feminisme sosialis, kaum feminis, feminisme liberal, Kaum feminisme, feminisme radikal, Negara yang menganut Ideologi feminisme, faham feminisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar